I. Pendahuluan.
Sejalan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajah, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut yang waktu itu bernama BKR Laut turut serta ambil bagian dalam perjuangan bangsa guna mencapai kemerdekaan.
Seperti layaknya Badan Keamanan Rakyat lainnya, BKR Laut yang masih belum teratur pengorganisasiannya mengalami perkembangan yang cukup membanggakan walaupun berjalan secara parsial.
Sekolah komunikasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut pun mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi.
II. Periode perkembangan Sekolah Komunikasi TNI AL.
a. Masa Revolusi Fisik.
Sekolah Perhubungan Angkatan Laut (S PHB AL) berdiri beberapa waktu sesudah berdirinya Angkatan Bersenjata kita, yang waktu bernama BKR atau tepatnya pada permulaan Tahun 1946, bulan dan tanggalnya tidak dapat diketahui dengan tepat karena belum teraturnya organisasi serta catatan – catatan yang berhubungan dengan pembukuan S PHB pada waktu itu. Tempat diselenggarakannya S PHB pada waktu berada di JL. Dempo Nomor 2 Malang dan Tegal (S AL). Dengan Akomodasi, peralatan serta fasilitas – fasilitas lainya yang sangat sederhana disesuaikan dengan kemampuan kita pada waktu itu, dimana periodenya disebut dengan Revolusi fisik (Melawan Penjajah Tentara Belanda / Inggris).
b. Masa Agresi Belanda I.
Dengan adanya Clash Tentara Belanda I ( lazimnya sekarang kita kenal dengan Perang Kemerdekaan I ) maka S PHB dipindahkan ke Tulungagung , karena kota Malang diduduki oleh perampas Kemerdekaan (tentara Belanda dengan segala antek – anteknya), ditempat yang baru ini S PHB melanjutkan misinya dengan segala fasilitas – fasilitas yang lebih terbatas lagi. Namun berkat ketabahan dan keuletan pada waktu itu, maka S PHB pun berjalan juga sejajar dengan Pendidikan – Pendidikan Angkatan Bersenjata lainnya yang ada pada waktu itu.
c. Masa Agresi Belanda II.
Perang Kemerdekaan II menyebabkan terhentinya misi S PHB di Tulungagung karena Tentara Belanda menduduki hampir seluruh wilayah tanah air kecuali di daerah – daerah pedalaman dimana Tentara kita membuat kantong – kantong untuk melawan Tentara Belanda. Pada waktu Bangsa Indonesia baik Rakyat maupun Tentara/Tentara Pelajar serta Laskar – laskar dan tidak ketinggalan warga S PHB cacut tali wondo (Menyingsing lengan baju) meninggalkan bangku Sekolah untuk turut ambil bagian dalam gerakan – gerakan melawan penjajah.
d. Masa Kemerdekaan.
Bertempat di Opmerk Centrum ( dalam lingkungan Komatal ) yang pada waktu termasuk dalam bagian Ksatrian Pendidikan Pasiran, S PHB berjalan secara Horizontal dengan pendidikan – pendidikan lainnya yang ada di AL dengan fasilitas – fasilitas yang lebih baik.
III. Dasar berdirinya S PHB.
1. Berdasarkan SK Menteri Pertahanan NO : D/MP/313/51 tgl 28 Djuli 1951, maka resmilah S PHB sebagai bagian dari pendidikan termasuk Rol Administrasi KALU, sedangkan para Trainers dibawah organisasi K palu ( Kobangdikal sekarang ).
2. Berdasarkan SK MEN/KSAL NO : A/19/3/16 tgl 3 Nop 1960 S PHB ditetapkan menjadi K PPHB AL dengan tetap dapat ditempatinya S PHB yang sekarang ini sedangkan Rol Administrasi dibawah KALU.
3. Berdasarkan SP Kodamar IV NO : 480/SP/60 Kodamar IV tgl 20 Nop 1960 maka terbitlah organisasi dan Administrasi KP PHB AL langsung dibawah seorang Komandan yang langsung dibawah Kodamar IV dan di keluarkan dari Rol KPALU tmt 010161.
4. Berdasarkan SK Men/pangal NO : Kep M/Kasal 1541.1 tgl 22 Pebruari 1961 maka S PHB selain sebagai basis training juga menyediakan tempat dengan segala fasilitasnya untuk Armada atau Fleet Training.
5. Berdasarkan SK Men/Pangal NO : 1520.13 tgl 28 September 1964 diresmikan dengan nama Sekolah Perhubungan PHB AL yang sebelumnya KP PHB AL (Pusat Pendidikan PHB AL).
6. Pada akhir Tahun 1970 S PHB AL berubah nama menjadi Sekolah Komunikasi TNI AL (Sekomal).
7. Pada periode 1983 – 1985 Sekomal menjadi Sekolah Navigasi Komunikasi (Snavkom).
8. Tepat pada tanggal 15 Agustus 1985 kembali menjadi Sekomal dengan Direktur Letkol Laut (P) Muchsin NRP 3163/P.
9. Pada awal Tahun 1991 Sekomal berubah menjadi Sekom S/d sekarang (2010).
IV. Motto Sekolah Komunikasi.
“ Hatu Caraka Bhuwana “ yang mempunyai arti “ Aku Pembawa / Penyampai Berita ke seluruh penjuru Dunia “ yang cepat, aman dan dapat dipercaya.
V. Organisasi Sekolah Komunikasi.
Sekolah Komunikasai (Sekom) dalam pelaksanaan tugas hariannya dipimpin oleh seorang perwira berpangkat Letnan Kolonel Korps Pelaut dan berada dibawah Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel) Kodikopsla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar